Laman

Sunday, October 09, 2011

Sinopsis novel sang pemimpi


Novel ini merupakan kelanjutan dari novel laskar pelangi. Laskar pelangi yang mengajarkan tentang bagaimana memperjuangkan pendidikan ditengah keterbatasan. Novel sang pemimpi ini kita lebih di ajak untuk berkreasi dalam alam pikiran kita. Memperjuangkan apa yang yang selama ini kita yakini. Mimpi-mimpi yang kadang bisa mengubah seseorang dalam ketidak mungkinan. Pengarang mencoba menunjukkan sisi lain tentang bagaimana nasib, kebahagiaan, cara hidup, dan melihat kehidupan dari sudut pandang yang berbeda. Kita akan ditunjukkan sebuah pandangan yang begitu luas hingga kita tercengang dan tak percaya. Kebahagiaan yang meluap-luap, kesedihan yang mengharu biru, perjuang yang tanpa lelah, proses kehidupan yang begitu panjang dan penuh perjuangan. Setiap kata yang ada dalam novel ini akan menghentakkan pikiran hingga kita menahan nafas, menyentuh jiwa kita hingga titik yang tak bisa dikatakan, dan membentuk pikiran dalam alam bawah sadar tentang bagaimana kita hidup.
Ikal, Arai, dan Jimbron, setelah SMP mereka melanjutkan sekolah SMA. Dari masa SMA inilah perjuangan keyakinan tentang mimpi itu terbentuk. Ikal merupakan anggota laskar pelangi yang masih tetap ada, Arai merupakan sepupu Ikal keturunanan simpai keramat atau garis keturunan terakhir dari keluarganya yang tinggal bersama Ikal sejak SD, sementara Jimbron merupakan anak angkat dari seorang pendeta nasrani yang setia menghantarkannya setiap sore kemasjid karena ingin Jimbron menjadi mukmin yang taat. Mereka adalah tiga sekawan yang selalu bersama-sama dan memiliki mimpi yang tak terbantahkan.
Dari seorang guru sastra bernama pak Balia mimpi itu dimulai. Bermimpilah, karena tuhan akan memeluk orang-orang yang bermimpi. Seorang guru yang penuh inspiratif, yang setiap saat tanpa lelah mengajari mereka memekikkan kata-kata motivasi perjuangan dengan penuh semangat. Guru yang mengajari mereka bermimpi sangat tinggi, dan bagaimana meyakinkan seberapa besar kita dapat mewujudkan mimpi itu. Guru yang mengajari mereka bercita-cita yang tinggi, belajar dari alam untuk meresapi kehidupan, mereguk ilmu sebanyak-banyaknya,. Mimpi mengelilingi eksotisnya Afrika, megahnya Eropa, dan berhenti di almamater ilmu Universitas Sorebonne Perancis
Betapa setiap kata-kata dapat mempengaruhi seseorang. Demikianlah setiap hal yang diucapkan pak Balia terus ada dan hidup di hati mereka. Arai sangat mempercayai setiap kata penuh inspiratif yang selalu terdengar itu. Dia menjadi seorang pemimpi, seorang pembual besar yang selalu meyakinkan kedua sahabatnya. Seorang yang selalu meyakini bahwa mimpinya tiada terbantahkan dan dapat terjadi. Dan dua sahabatnya selalu mempercayainya.
Mereka rela menjadi kuli ngambat, bekerja dari jam dua dinihari dan paginya sekolah. Mereka menabung dari waktu kewaktu untuk mewujudkan mimpinya kuliah di paris. Jika dinalar tabungan itu tak akan pernah mencukupi kebutuhan mereka untuk biaya perjalanan ke Paris, namun hal itu tak pernah menyurutkan langkah mereka. Bagi mereka selama mereka masih bisa berusaha, mereka akan mewujudkan mimpi itu. Bagi mereka tanpa bermimpi bagaimana mereka akan hidup.
Disisi lain mimpi kuliah di Sorebone, Jimbron memiliki sebuah kekaguman pada sebuah binatang yaitu kuda, dan secara diam-diam mencintai seorang gadis pendiam bernama Laksmi. Sementara Arai memiliki mimpi yaitu bersanding dengan Zakiah nurmala, gadis satu sekolah yang selalu menampiknya namun tak pernah menyurutkan pendirian Arai untuk mencintai gadis tersebut. Sementara Ikal adalah keinginannya untuk bertemu A ling, seorang gadis tionghoa yang telah membawa hatinya jauh pergi.
Setelah lulus SMA Arai dan Ikal merantau ke Jawa, tepatnya daerah Bogor. Sementara Jimbron lebih memilih untuk berternak kuda di Belitong dan bersama Laksmi gadis yang selama ini dicintainya. Jimbron menghadiahkan dua sahabatnya dua buah celengan kuda, dengan itu Jimbron percaya walaupun dia tidak pernah ke Paris namun hatinya akan sampai disana bersama Arai dan Ikal jika mereka sampai di Paris.
Perjuangan di Bogor ternyata tak mudah dan seperti apa yang mereka harapkan. Mereka bersusah payah untuk mendapatkan pekerjaan. Pada akhirnya nasib menempatkan Ikal sebagai tukang sortir (tukang pos), sementara Arai pergi merantau karena tak kunjung mendapat kerja. Arai menghilang tanpa kabar dan hal itu membuat Ikal benar-benar kehilangan. Pada tahun berikutnya Ikal kuliah di UI jurusan ekonomi. Ikal akhirnya dapat lulus dari kuliah tersebut. Setelah lulus UI, kesempatan untuk kuliah di Sorebonne datang, ada beasiswa untuk melanjutkan S2 Jurusan ekonomi di Sorebonne. Dengan menyingkirkan ribuan pesaing, akhirnya Ikal sampai pada perebutan 15 besar.
Pada saat wawancara, profesor yang menguji Ikal terpukau riset yang dibuwat oleh Ikal. Walapun berlatar belakang dari seorang sarjana ekonomi yang bekerja sebagai tukang sortir namun riset yang Ikal kembangkan mengagumkan. Namun hal itu membuat Ikal sedih, karena Arai teman yang membuatnya bermimpi tak ada disamping dia. Setelah wawancara Ikal keluar dari ruangan tempat dimana ia mengadakan wawancara dengan lesu. Kejutan datang ketika dia berjalan, ia tak percaya ada suara yang selama ini dia kenal. Dia menemukan sahabatnya berada dalam sebuah ruangan wawancara. Arai disana ditempat yang sama dan ia tidak melupakan mimpinya kuliah di Sorebonne Perancis. Itulah Arai yang selalu penuh kejutan. Mereka berpelukan sangat erat dan hampir tak percaya pada pertemuan itu. Bahwa mereka masih memegang mimpi-mimpi mereka yang selama ini mereka bawa.
Dulu ketika Arai pergi ke Kalimantan ternyata dia melanjutkan kuliah sambil bekerja Di Kalimantan dia kuliah di Fakultas Mulawarman jurusan biologi, dan ketika tahu ada pengumuman beasiswa ke Paris dia tak mau melewatkan kesempatan itu. Arai mempersiapkan dengan penuh persiapan sebuah riset dalam bidang biologi. Arai pun sama, sampai pada perebutan tempat 15 besar. Ketika wawancara, Profesor yang mengujinya pun kagum pada riset yang Arai buat karena bisa menghasilkan teori baru.
Sambil menunggu pengumuman mereka pulang ke Belitong karena rindu dengan keluarga dan ingin menghabiskan liburan disana. Setelah lama disana akhirnya apa yang mereka tunggu datang, dua buah surat pengumuman penerimaan beasiswa kuliah. Dengan berdebar-debar surat itu mereka buka, disana tertulis dalam bahasa inggris dan tertera bahwa Arai dan Ikal diterima untuk menjadi mahasiswa Sorebonne Perancis. Mereka pun menangis bahagia beserta orang tua Ikal. Apa yang mereka yakini selama ini menjadi kenyataan. Akhirnya mereka akan menginjakkan kaki ditanah Perancis.


No comments: