Laman

Sunday, October 09, 2011

Sinopsis novel Edensor


Novel ini merupakan novel ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Edensor merupakan sebuah novel yang akan mengajak kita berpetualang menaklukan tantangan tertinggi. Mengelilingi dunia, menyaksikan indahnya eropa. Menghirup berupa-rupa pengalaman, menghadapi mara bahaya, menaklukan puncak tantangan tertinggi. Novel ini bercerita tentang sebuah kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan. Setiap peristiwa dan tragedy yang disajikan dalam novel ini sangat kaya akan makna. Kejadian-kejadian yang tak bisa ditebak, peristiwa-peristiwa yang penuh kejutan, rangkaian cerita yang syarat akan pengetahuan. Novel ini benar-benar sebuah karya sastra yang jenius, yang langsung membidik pusat kesadaran manusia. Sebuah rangkaian cerita yang mampu membuat kita tertawa terbahak-bahak, menangis sedih, sampai hati yang berbunga-bunga, seolah kita merasa menjadi bagian dari cerita tersebut.
Edensore diwakili oleh dua tokoh utama yaitu Ikal dan Arai. Mahasiswa udik yang berasal dari pelosok jauh di Indonesia yang mendapati kejutan-kejutan hidup yang tak pernah mereka bayangkan. Mereka melewati perjuangan tanpa lelah hingga akhirnya mendapat beasiswa di Universitas Sorebonne Perancis. Menemukan budaya dan bahasa yang baru, tantangan yang mengernyitkan dahi, kemegahan-kemegahan yang tak terbayangkan, kisah ratusan tahun yang tetap hidup.
Namun sebelum masuk pada inti petualangan dari novel ini, pada awal cerita novel ini kita diajak kembali kedalam masa kecil Ikal. Tentang hari kelahirannya. Kita akan ditunjukkan betapa pentingnya arti sebuah nama bagi orang Melayu. Bagaimana kenakalan-kenakalan Ikal yang membuat orang-orang yang ada disekitarnya merasa gerah sehingga Ikal harus berganti nama beberapa kali. Orangtua Ikal lah yang selalu melindungi dia dengan penuh kearifan dan bijaksana.
Pada kisah selanjutnya kita akan dilihatkan kembali pada mimpi-mimpi Ikal, dan bagaimana jalan pikiran dia, hingga dia kembali teringat pada mimpi-mimpi yang pernah ia dan Arai percayai. Ikal ingin merubah kehidupannya yang selama ini dia rasa datar dan aman financial. Dia ingin melihat dunia yang penuh dengan tantangan dan kemungkinan-kemungkinan baru yang akan memberinya berupa-rupa pengalaman. Kembalinya jalan pikiran itu membuat ia bertindak hingga ia mampu menciptakan mimpinya dalam kenyataan yaitu kuliah di Sorebonne Perancis bersama Arai sahabatnya yang selama ini selalu meyakinkannya.
Pada masa selanjutnya kita akan dilihatkan bagaimana perjalanan Ikal dan Arai dari Jakarta sampai Paris. Kemudian masa-masa awal kuliah di Paris. Berkumpul dengan beragam orang dari suku bangsa yang berbeda, budaya yang berbeda, serta kita akan ditunjukkan sifat-sifat yang dibawa setiap orang yang mencirikan bangsanya. Ketika kita membaca setiap kata yang ada didalam novel ini kita akan terkejut bagaimana seorang Andrea Hirata begitu brilian dalam menceritakan sesuatu yang sederhana dengan cara yang mengagumkan. Seperti halnya ketika menceritakan tentang dimana posisi Arai dan Ikal bersama ketiga kawannya mengenai peringkat prestasi didalam kelas.
Kekuatan cinta kadang tak masuk akal. Hal demikian juga terjadi pada Ikal dan Arai. Orang-orang yang begitu gila dalam memegang dan meyakini cinta sepanjang hidupnya tanpa lelah, karena ketika melihat kenyataan cinta itu serba tak mungkin untuk diraih. Arai, dia adalah seorang yang benar-benar sinting dan tak masuk akal. Sepuluh tahun dia ditampik Zakiah Nurmala, namun tanpa lelah dia meyakini bahwa suatu saat Zakiah Nurmala akan mencintainya. Ikal sahabat yang selalu ada disampingnya sudah ribuan kali menggelengkan kepala dan tak pernah memahami jalan pikiran Ikal.
Sebuah kejadian menyadarkan Ikal, ketika suatu hari Arai menghilang tanpa kabar. Hampir 24 jam Arai pergi tak seperti biasa. Ikal juga tak mengerti mengapa semua orang menyanyikan lagu yang sama, mendengarkan lagu yang sama, dan sehari mendengar radio memutar lagu yang sama. Kemudian Ikal baru sadar kemana Arai pergi. Ia kemudian segera berjalan sesuai kata hatinya, dan ia menemukan Arai tengah terpekur lesu dan memekikkan untain kata kepedihan hati untuk kekasih tercintanya Zakiah Nurmala didepan pusara Jim Marisson, penyanyi legendaris pujaan Arai. Sejak itu Ikal baru sadar bahwa zakiah Nurmala dan Jim Marisson adalah belahan hati Arai yang tak bisa dipisahkan.
Berbeda dengan Arai, Ikal adalah seorang lelaki yang lebih gila lagi tentang cinta. Mimpinya mengelilingi dunia ia jadikan sebagai langkah untuk mencari A ling, gadis Tionghoa yang mengisi hatinya selama belasan tahun. Bersama dengan teman-temannya ide gila itu menjadi kenyataan, bahkan dijadikan sebagai taruhan. Disinilah petualangan itu berlangsung penuh dengan kejutan. Kita akan diajak berkelana mengelilingi eropa dan afrika. Memasuki dunia-dunia yang selama ini kita kenal sekedar namanya belaka. Kisah ratusan tahun yang tetap abadi dan tak lekang oleh waktu. Berkelana di Groningen, memasuki Negara Jerman, menjelajahi Islandia, Finlandia, menaklukan daratan luas Rusia, memasuki ujung dunia Belush’ye di Taiga Siberia, dan beberapa negara lain demi menemukan A ling. Ujian demi ujian selalu menghadang, tak pernah lelah dan menjemukan. Kelaparan yang amat sangat menghinggap, bertemu berandal jalanan yang meluluhkan mental, dan daya tahan yang setiap saat merosot tajam. Namun semua itu tak pernah menyurutkan langkah dan keyakinan Ikal.
Penaklukan demi penaklukan Ikal lakukan bersama Arai sahabatnya, menapaki puncak tantangan tertinggi dihidup ini. Waktu terus berlalu begitu cepat tanpa pernah kita pikirkan. Ikal dan Arai akhirnya harus megakhiri petualang yang mereka lakukan dan kembali ke Paris. Setelah melalui perjalanan yang begitu panjang, ada sesak yang masih terasa dalam hati Ikal. Ikal belum menemukan dimana A ling berkembara. Setiap kali ada sesak ia hanya bisa membuka dan membaca satunya kenangan yang tersisa dari A ling. Sebuah novel “Seandainya Mereka Masih Bisa Bicara” karya Herriot. Setiap membaca novel tersebut, sebuah gambaran yang ada didalam novel tersebut bagi Ikal sedemikian tampak nyata dan ia meyakini bahwa desa itu benar-benar ada.
Selesai berpetualang Ikal kembali pada dunia nyatanya, menggeluti aktifitas sebagai seorang mahasiswa. Ketika Arai dan Ikal tiba di Paris, disana sedang musim dingin. Hal demikian ternyata berdampak pada kesehatan Arai hingga dia harus dipulangkan ke Indonesia. Sementara itu, Ikal tengah dihadapkan pada riset untuk menyelesaikan study terakhir syarat kelulusan. Kehilangan Arai, Ikal benar-benar kesepian dan kebingungan. Berita lain yang semakin membuat hari-hari ikal menjadi bertambah buruk adalah profesor Turnbull penguji tesis Ikal akan pensiun dan pindah ke Inggris. Dengan terpaksa Ikal pergi ke Inggris untuk menyelesaikan risetnya karena tak ingin kehilangan waktu, terlebih dia ingin segera menyelessaikan kuliah di Sorebonne. Berbulan-bulan di Inggris, tepatnya kota Sheffield dilalui Ikal tanpa gairah. Pada akhirnya Ikal menyelesaikan risetnya, dan dia segera menemui professor Turnbull untuk mendapat tanda tangan laporan akhir tesis.
Tidak seperti biasanya bertemu dikampus, kali ini Ikal diminta untuk datang kerumah Professor Turnbull sore hari. Ketika Ikal datang penguji tesisnya itu sedang tidak dirumah karena secara tidak disengaja ada acara mendadak yang membuatnya harus pergi selama dua jam. Untuk mengisi waktu luang tersebut Ikal diberi beberapa alternatif dari istri professor tersebut dan salah satunya adalah pergi berkeliling melihat desa-desa sekitar. Kemudian dia menaiki sebuah bus dan mengikuti arah bus lebih dari satu jam. Memasuki pelosok desa yang tak pernah Ikal kenal. Mendaki sebuah lereng bukit yang landai, awal tanjakan ditutupi oleh pohon-pohon cemara yang rapat. Ketika bus berbelok, daun cemara tersibak seketika itu Ikal tak percaya pada apa yang dia lihat. Setiap inci daerah itu ia perhatikan, ia sontak terkejut, setiap detail daerah itu begitu mirip dengan desa yang ada didalam buku kenangan dari A ling. Daerah itulah yang selama ini Ikal cari yaitu Edensore.

No comments: