Novel ini merupakan novel ketiga dari tetralogi
Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Edensor
merupakan sebuah novel yang akan mengajak kita berpetualang
menaklukan tantangan tertinggi. Mengelilingi dunia, menyaksikan
indahnya eropa. Menghirup berupa-rupa pengalaman, menghadapi mara
bahaya, menaklukan puncak tantangan tertinggi. Novel ini bercerita
tentang sebuah kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan.
Setiap peristiwa dan tragedy yang disajikan dalam novel ini sangat
kaya akan makna. Kejadian-kejadian yang tak bisa ditebak,
peristiwa-peristiwa yang penuh kejutan, rangkaian cerita yang syarat
akan pengetahuan. Novel ini benar-benar sebuah karya sastra yang
jenius, yang langsung membidik pusat kesadaran manusia. Sebuah
rangkaian cerita yang mampu membuat kita tertawa terbahak-bahak,
menangis sedih, sampai hati yang berbunga-bunga, seolah kita merasa
menjadi bagian dari cerita tersebut.
Edensore diwakili oleh
dua tokoh utama yaitu Ikal dan Arai. Mahasiswa udik yang berasal dari
pelosok jauh di Indonesia yang mendapati kejutan-kejutan hidup yang
tak pernah mereka bayangkan. Mereka melewati perjuangan tanpa lelah
hingga akhirnya mendapat beasiswa di Universitas Sorebonne Perancis.
Menemukan budaya dan bahasa yang baru, tantangan yang mengernyitkan
dahi, kemegahan-kemegahan yang tak terbayangkan, kisah ratusan tahun
yang tetap hidup.
Namun sebelum masuk pada inti petualangan dari
novel ini, pada awal cerita novel ini kita
diajak kembali kedalam masa kecil Ikal. Tentang hari
kelahirannya. Kita akan ditunjukkan betapa pentingnya arti sebuah
nama bagi orang Melayu. Bagaimana kenakalan-kenakalan Ikal yang
membuat orang-orang yang ada disekitarnya merasa gerah sehingga Ikal
harus berganti nama beberapa kali. Orangtua Ikal lah yang selalu
melindungi dia dengan penuh kearifan dan bijaksana.
Pada kisah selanjutnya kita akan dilihatkan kembali pada mimpi-mimpi
Ikal, dan bagaimana jalan pikiran dia, hingga dia kembali teringat
pada mimpi-mimpi yang pernah ia dan Arai percayai. Ikal
ingin merubah kehidupannya yang selama ini dia rasa datar dan aman
financial. Dia ingin melihat dunia yang penuh dengan tantangan dan
kemungkinan-kemungkinan baru yang akan memberinya berupa-rupa
pengalaman. Kembalinya jalan pikiran itu membuat ia bertindak hingga
ia mampu menciptakan mimpinya dalam kenyataan yaitu kuliah di
Sorebonne Perancis bersama Arai sahabatnya yang selama ini selalu
meyakinkannya.
Pada masa selanjutnya kita akan dilihatkan
bagaimana perjalanan Ikal dan Arai dari
Jakarta sampai Paris. Kemudian masa-masa awal kuliah di Paris.
Berkumpul dengan beragam orang dari suku bangsa yang berbeda, budaya
yang berbeda, serta kita akan ditunjukkan sifat-sifat yang dibawa
setiap orang yang mencirikan bangsanya. Ketika kita membaca setiap
kata yang ada didalam novel ini kita akan terkejut bagaimana seorang
Andrea Hirata begitu brilian dalam menceritakan sesuatu yang
sederhana dengan cara yang mengagumkan. Seperti halnya ketika
menceritakan tentang dimana posisi Arai dan Ikal bersama ketiga
kawannya mengenai peringkat prestasi didalam kelas.
Kekuatan cinta kadang tak masuk akal. Hal demikian
juga terjadi pada Ikal dan Arai. Orang-orang yang begitu gila dalam
memegang dan meyakini cinta sepanjang hidupnya tanpa lelah, karena
ketika melihat kenyataan cinta itu serba tak mungkin untuk diraih.
Arai, dia adalah seorang yang benar-benar sinting dan tak masuk akal.
Sepuluh tahun dia ditampik Zakiah Nurmala, namun tanpa lelah dia
meyakini bahwa suatu saat Zakiah Nurmala akan mencintainya. Ikal
sahabat yang selalu ada disampingnya sudah ribuan kali menggelengkan
kepala dan tak pernah memahami jalan pikiran Ikal.
Sebuah kejadian
menyadarkan Ikal, ketika suatu hari Arai menghilang tanpa kabar.
Hampir 24 jam Arai pergi tak seperti biasa. Ikal juga tak mengerti
mengapa semua orang menyanyikan lagu yang sama, mendengarkan lagu
yang sama, dan sehari mendengar radio memutar lagu yang sama.
Kemudian Ikal baru sadar kemana Arai pergi. Ia kemudian segera
berjalan sesuai kata hatinya, dan ia menemukan Arai tengah terpekur
lesu dan memekikkan untain kata kepedihan hati untuk kekasih
tercintanya Zakiah Nurmala didepan pusara Jim Marisson, penyanyi
legendaris pujaan Arai. Sejak itu Ikal baru sadar bahwa zakiah
Nurmala dan Jim Marisson adalah belahan hati Arai yang tak bisa
dipisahkan.
Berbeda dengan Arai, Ikal
adalah seorang lelaki yang lebih gila lagi tentang cinta. Mimpinya
mengelilingi dunia ia jadikan sebagai langkah untuk mencari A ling,
gadis Tionghoa yang mengisi hatinya selama belasan tahun. Bersama
dengan teman-temannya ide gila itu menjadi kenyataan, bahkan
dijadikan sebagai taruhan. Disinilah petualangan itu berlangsung
penuh dengan kejutan. Kita akan diajak berkelana mengelilingi eropa
dan afrika. Memasuki dunia-dunia yang selama ini kita kenal sekedar
namanya belaka. Kisah ratusan tahun yang tetap abadi dan tak
lekang oleh waktu. Berkelana di Groningen,
memasuki Negara Jerman, menjelajahi Islandia, Finlandia, menaklukan
daratan luas Rusia, memasuki ujung dunia Belush’ye di Taiga
Siberia, dan beberapa negara lain demi menemukan A ling. Ujian demi
ujian selalu menghadang, tak pernah lelah dan menjemukan. Kelaparan
yang amat sangat menghinggap, bertemu berandal jalanan yang
meluluhkan mental, dan daya tahan yang setiap saat merosot tajam.
Namun semua itu tak pernah menyurutkan langkah dan keyakinan Ikal.
Penaklukan demi penaklukan Ikal lakukan bersama
Arai sahabatnya, menapaki puncak tantangan
tertinggi dihidup ini. Waktu terus berlalu begitu cepat tanpa pernah
kita pikirkan. Ikal dan Arai akhirnya harus megakhiri petualang yang
mereka lakukan dan kembali ke Paris. Setelah melalui perjalanan yang
begitu panjang, ada sesak yang masih terasa dalam hati Ikal. Ikal
belum menemukan dimana A ling berkembara. Setiap kali ada sesak ia
hanya bisa membuka dan membaca satunya kenangan yang tersisa dari A
ling. Sebuah novel “Seandainya Mereka Masih Bisa Bicara” karya
Herriot. Setiap membaca novel tersebut, sebuah gambaran yang ada
didalam novel tersebut bagi Ikal sedemikian tampak nyata dan ia
meyakini bahwa desa itu benar-benar ada.
Selesai berpetualang Ikal kembali pada dunia nyatanya, menggeluti
aktifitas sebagai seorang mahasiswa. Ketika Arai dan Ikal tiba di
Paris, disana sedang musim dingin. Hal demikian ternyata berdampak
pada kesehatan Arai hingga dia harus dipulangkan ke Indonesia.
Sementara itu, Ikal tengah dihadapkan pada riset untuk menyelesaikan
study terakhir syarat kelulusan. Kehilangan Arai, Ikal benar-benar
kesepian dan kebingungan. Berita lain yang semakin membuat hari-hari
ikal menjadi bertambah buruk adalah profesor Turnbull penguji tesis
Ikal akan pensiun dan pindah ke Inggris. Dengan terpaksa Ikal pergi
ke Inggris untuk menyelesaikan risetnya karena tak ingin kehilangan
waktu, terlebih dia ingin segera menyelessaikan kuliah di Sorebonne.
Berbulan-bulan di Inggris, tepatnya kota Sheffield dilalui Ikal tanpa
gairah. Pada akhirnya Ikal menyelesaikan risetnya,
dan dia segera menemui professor Turnbull untuk mendapat tanda tangan
laporan akhir tesis.
Tidak seperti biasanya bertemu dikampus, kali ini
Ikal diminta untuk datang kerumah Professor Turnbull sore hari.
Ketika Ikal datang penguji tesisnya itu sedang tidak dirumah karena
secara tidak disengaja ada acara mendadak yang membuatnya harus pergi
selama dua jam. Untuk mengisi waktu luang tersebut Ikal diberi
beberapa alternatif dari istri professor tersebut dan salah satunya
adalah pergi berkeliling melihat desa-desa sekitar. Kemudian
dia menaiki sebuah bus dan mengikuti arah bus lebih dari satu jam.
Memasuki pelosok desa yang tak pernah Ikal kenal. Mendaki sebuah
lereng bukit yang landai, awal tanjakan ditutupi oleh pohon-pohon
cemara yang rapat. Ketika bus berbelok, daun cemara tersibak seketika
itu Ikal tak percaya pada apa yang dia lihat. Setiap inci daerah itu
ia perhatikan, ia sontak terkejut, setiap detail daerah itu begitu
mirip dengan desa yang ada didalam buku kenangan dari A ling. Daerah
itulah yang selama ini Ikal cari yaitu Edensore.
No comments:
Post a Comment