Laman

Thursday, June 30, 2011

pendekatan moral


METODE PENITLITAN SASTRA. Prof. Drs. M. Atar semi….penerbit angkasa. Bandung..1993
Ø      Pendekatan moral bertolak dari asumsi dasar bahwa salah satu tujuan kehadiran sastra ditengah-tengah  masyarakat pembaca adalah berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia sebagai makhluk berbudaya, berpikir dan berketuhanan. Memang karya sastra tidak safah, gagasan, tema, dan pesan-pesan tertentu. Dengan pendekatan moral ini, peneliti hendak melihat sejauh mana karya sastra itu memiliki moral. Moral dalam pengertian filsafat merupakan suatu konsep yang telah dirumuskan oleh sebuah masyarakat bagi menetukan kebaikan atau keburukan. Karena itu moral merupakan suatu norma tentang kehidupan yang telah diberikan kedudukan istimewa dalam kegiatan ataupun kegiatan sebuah masyarakat. (hal 72)
Ø      Konsep dan criteria
Pendekatan moral mempunyai konsep sebagai berikut:
·         Sebuah karya sastra yang bernilai tinggi adalah sebuah karya sastra yang mengandung moral yang tinggi, yang dapat mengangkat harkat umat. Dalam hal ini karya sastra, karya sastra diciptakan penulis tidak semata-mata mengandalkan bakat dan kemahiran berekspresi, lebih dari itu, seorang penulis melahirkan karya sastra karena ia juga memiliki visi, aspirasi, itikad baik, dan perjuangan, sehingga karya sastra yang dihasilkannya memiliki nilai tinggi. Karya sastra yang hanya mementingkan nilai seni tanpa memperhatikan moral dinilai sebagai karya yang tidak bermutu.
·         Dalam memberikan ukuran baik dan buruk lebih menititk beratkan kepada masalah isi seperti tema, pemikiran, falsafah, dan pesan-pesan dibandingkan dengan masalah bentuk. Masalah bentuk dalam pendekatan ini memang agak diabaikan, karena pandangan bahwa mutu karya sastra bukan ditentukan oleh bagaimana karya sastra disajikan tetapi bagaimana kemampuan karya tersebut memotivasi masyaraat kearah kehidupan yang lebihh baik.
·         Masalah didaktis, yakni pendidikan dan pengajaran, yang dapat mengantarkan pembaca kepada suatu arah tertentu. Oleh sebab itu karya sastra yang baik adalah karya sasra ynag memperlihatkan tokoh-tokoh yang memiliki kebijaksanaan dan kearifan sehingga pembaca dapat mengambilnya sebagai teladan.
·         Pendekatan moral menghendaki sastra menjadi medium perekaman keperluan zaman, yang memiliki semangat menggerakkan masyarakat kearah budi pekerti yang terpuji. Karya sastra dalam hal ini dinilai guru yang dapat dijadikan panutan.
·         Pendekatan ini percaya bahwa masyarakat tidak dapat meningkatkan kualitas hidupnya bila dibantu oleh pemikir, ilmuwan, budayawan, sastrawan. Oleh karena itu, pendekatan moral menempatkan karya sastra lebih dari suatu seni.
·         Aspek kesejarahan pergerakkan kemajuan masyarakat dari suatu zaman ke zaman yang lain. Artinya pendekatan moral menganalisis juga masalah perjuangan umat manusia melepaskan diri dari keterbelakangan dan kebodohan.
Ø      Metode atau langkah kerja
Dari gambaran tentang criteria pendekatan moral diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan ini menitik beratkan misi sastra sebagai alat perjuangan meningkatkan mutu kehidupan umat manusia, meningkatkan budi pekerti anggota masyarakat. Metode atau langkah kerja pendekatan moral adalah sebagai berikut:
v     Didalam menghadapi karya sastra yang paling pokok diperhatikan adalah isinya yang terdiri dari pemikiran, falsafah, dan nilai-nilai. Disamping itu, diperhatikan pula tujuan dan pesan-pesan penulis.
v     Aspek didaktis mendapat kajian secara kitis. Hal ini dapat meilhat melalui melalui kajian perwatakan peran tokoh-tokoh.
v     Pembahasan aspek moral hendaknya dibedakan dengan pembahasan moral yang berada dalam buku teks sekolah. Bagaimanapun masalah moral ini menjadi titik perhatian utama, namun aspek kesastraannya jangan terlalu dikorbankan. Karya sastra yang dihadapi mesti tetap dipandang sebagai karya sastra. Bila tidak demikian, bisa terjadi pemakaian pendekatan moral ini menjadi kaku. Disamping itu harus dipahami bahwa moral yang diperlihatkan didalam karya sastra tidak semata-mata segi putihnya saja, tetapi sekaligus diperlihatkann segi hitamnya sebagai perbandingan. Justru dialektika ini merupakan kekhasan karya sastra.
v     Pendekatan moral memperhatikan pula masalah kesan dan resepsi pembaca, karena yang mentukan berfaedah atau tidak berfaedah sebuah karya sastra tergantung kepada kesan dan rersepsi pembaca. Bisa saja sebuah karya sastra membawa misi yang besar ditinjau dari segi konsep moralitas, namun tidak banyak gunanya bila pembaca tidak mampu menangkap atau memahami misi tersebut.
Ø      Kekuatan dan kelemahan
v     Memperhatikan kosepsi pendekatan moral ini terlihat bahwa kekuatan pendekatan moral ini adalah pada upaya memandang karya sastra sebagai karya yang mengandung nilai-nilai, pemikiran, dan falsafah hidup yang akan membawa mannusia menuju kearah kehidupan manusia yang lebih bermutu. Kelemahan pendekatan ini antara lain 1) berkecenderungan untuk melengahkan masalah bentuk dengan lebih banyak memperhatikan aspek isi, 2) sukar sekali merumuskan konsep moral, karena pengertian moral bisa berubah-ubah dan tidak sama bagi setiap orang dan pada setiap waktu, 3) pendekatan moral berkecenderungan untuk menjurus kepada ukuran nilai moral keagamaan, 4) terdapat kemungkinan untuk mengidentikkan apa yang dilukiskan pengarang dalam karyanya dengan sikap hidup beragama pengarang.

No comments: