Laman

Friday, June 24, 2011

KRITIK SASTRA: PENILAIAN OBJEKTIF DALAM CERPEN “KESETIAAN SEORANG SRI” KARYA WENI SURYANDARI


Cerpen ini bertemakan atas sebuah kesetiaan. Kesetiaan seorang istri kepada suami yang tulus dari hati. Kesetiaan yang tak pudar meski gunjingan sesak menghampiri rumah tangga, dan tiada terganti kecuali ia melihat sendiri. Hal tersebut terlihat dari kutipan berikut:
“Sri percaya pada Arif sepenuhnya. Bagaimana mungkin seorang ayah yang soleh dan selalu memperhatikan anaknya adalah suami yang tidak setia? Tak mugkin! Sri yakin”
            Tokoh utama dalam novel ini adalah Sri Asih, sesosok perempuan yang memiliki karakter yang kuat, tabah, sabar,  dan setia kepada suami meskipun banyak gunjingan yang datang dari orang-orang yang ada disekitar tentang kesetiaan suaminya. Semua itu ia dapatkan atas dukungan dan nasehat-nasehat yang ia dapat dari orang tua. Sementara tokoh-tokoh lainnya yaitu Arif, Wiwit, Dito, Rodiah, Ninik, Herman, Wahyu, Bunga Hanum.
            Ciri dominant dalam cerpen ini adalah mengenalkan tentang kesetiaan yang ditampilkan dalam sesosok tokoh Sri. Latarnya berada di Jakarta yang banyak dikemukakan melalui tokoh sri. Dan latar lainnya hanya digambarkan sekilas seperti Malang, Solo, Riau.
            Konflik puncak berada saat Sri kehabisan uang, sementara suaminya sedang mengadakan proyek di Riau. Uang pensiunan ayahnya juga telah habis digunakan untuk keperluan sehari-hari. Hal ini membuat Sri tak bisa berpikir. Ia kemudian mencoba untuk menghubungi kantor suaminya, mencari kejelasan tentang uang gajian suaminya yang katanya masih berada ditangan pak Herman. Herman yang tak tahu menahu mengenai hal tersebut menjadi bingung, tentu hal ini juga membuat Sri menjadi curiga ditambah keterangan bahwa proyek yang dikerjakan sudah berakhir. Kemudian Sri menanyakan kembali ke pokok pembicaraan yaitu tentang uang gajian suaminya, kemudian dia dihubungkan dengan Eni. Sri begitu terkejut karena berdasarkan informasi dari Eni, uang gajian tersebut telah diambil istri Arif, padahal ia merasa adalah istri sah dari Arif tentu saja hal ini membuat Sri lemas.
            Alur yang ada dalam cerpen ini merupakan alur maju, karena tidak adanya sebuah kisah dari masa lalu yang dimunculkan kembali. Sedangkan amanat yang dapat di ambil adalah kesetiaan tidak cukup semata hanya didasari dengan kepercayaan, namun lebih dengan membangun didalamnya yaitu menanam buah kejujuran..
            Dalam keterjalinan unsure-unsur structural cerpen kesetiaan Sri memiliki keterjalinan yang cukup erat membangun isi cerita. Keterjalinan itu meliputi: keterjalinan unsure tema dengan dengan unsure tokoh dan penokohan, alur, amanat, dan latar.

No comments: