1. Makna Leksikal dan Makna Gramatikal
Contoh makna leksikal:
Ø “Belah” mempunyai makna 1) celah, 2) pecah menjadi dua, 3) setengah, 4) sisi.
Ø “Sebelah” mempunyai makna: 1) setengah, 2) arah, 3) samping.
Ø “kursi memiliki makna “tempat untuk duduk.
Ø “gelap” memiliki makna “tidak ada cahaya”.
Ø “tua” memiliki makna “sudah berumur”
Ø “pintu” memiliki makna “tempat untuk memasuki sebuah ruangan’.
Ø “fentilasi” memiliki makna “tempat untuk sirkulasi udara dalam sebuah ruangan.
Ø “korek” memiliki makna “alat pematik api”
Ø “kasur”memiliki makna “tempat yang digunakan sebagau tempat tidur manusia”
Ø “Laki-laki dan pria” memiliki makna “manusia dewasa bukan perempuan”.
Ø Ayah dan bapak memiliki makna “seorang kepala rumah tangga dalam sebuah keluarga berjenis kelamin laki-laki”
Ø “Helm” memiliki makna “alat yang dipergunakan untuk melindungi kepala saat mengendarai sepeda motor’
Ø “burung” memiliki makna “sejenis binatang yang dapat terbang”.
Ø “kompor” memiliki makna “alat yang dipergunakan untuk menghasilkan api sebagai tempat memasak”
Contoh makna gramatikal:
Ø “lembah hitam” memiliki makna “daerah/tempat mesum”
Ø “hitam” memiliki makna “penuh kegetiran’
Ø “memuaskan” memiliki makna “merasa/mengalami rasa puas”
Ø “besar kepala” memiliki makna “sombong’
Ø “bermain-main” memiliki makna “tidak serius, bercanda”.
Ø “berhati mulia” memiliki makna “pemurah, baik hati”
Ø “acuh tak acuh” memiliki makna “tidak peduli”
Ø “Berkejar-kejaran” memiliki makna “melakukan atau saling mengejar”
Ø “bahu-membahu” memiliki makna “saling bekerja sama”
Ø “berenang” memiliki makna “sedang atau melakukan tindakan renang’
Ø “memproduksi” memiliki makna “tindakan atau kegiatan membuat sesuatu”
Ø “berkerja” memiliki makna “sedang, mengerjakan atau melakukan suatu hal”
Ø “lapang dada” memiliki makna “seorang yang sabar”.
Ø “menasehati” memiliki makna “sedang atau melakukan tindakan memberi nasehat”
Ø “Marah-memarahi” memiliki makna “melakukan tindakan saling marah”
Ø “Serang-menyerang” melakukan tindakan saling serang”
Ø “berpakaian” memiliki makna “mengenakan atau memakai pakaian”
Ø “berargumentasi’ memiliki makna “mengeluarkan pendapat atau pikiran pribadi”
Ø “Patah hati” memiliki makna “sakit atau sedih karena diputus atau ditolak pasangan yang dicintai”
2. Makna referensial dan makna nonreferensial
Contoh makna referensial:
Ø Topi.
Ø Kipas.
Ø Kulkas.
Ø Hitam.
Ø Putih.
Ø Tua.
Ø Muda.
Ø Malam.
Ø Siang.
Ø Gelap.
Ø Terang.
Ø Sepeda
Ø Rumah,
Ø Dll.
Contoh makna non referensial:
Ø Tetapi,
Ø Ketika,
Ø Sedang,
Ø Serta
Ø Maupun
Ø Melainkan,
Ø Bukannya,
Ø Atau,
Ø Sedangkan,
Ø Lalu,
Ø Kemudian,
Ø Sejak,
Ø Sedari,
Ø Sewaktu,
Ø Seraya,
Ø Setelah,
Ø Sambil,
Ø Sehabbis,
Ø Sebelum,
Ø Tatkala,
Ø Hingga,
Ø Sampai
Ø Jika,
Ø Seandainya
Ø Andaikata,
Ø Andaikan,
Ø Asalkan,
Ø Kalau,
Ø Apabila,
Ø Bilamana,
Ø Manakala,
Ø Agar,
Ø Supaya,
Ø Untuk,
Ø Biar,
Ø Walaupun,
Ø Meskipun,
Ø Sekalipun,
Ø Biarpun
Ø Kendati(pun)
Ø Sungguh(pun)
Ø Seperti,
Ø Bagaikan,
Ø Laksana,
Ø Sebagaimana,
Ø Daripada,
Ø Alih-alih,
Ø Ibarat,
Ø Sebab,
Ø Oleh karena,
Ø Sehingga,
Ø Sampai(-sampai)
Ø Maka,
Ø Dengan,
Ø Tanpa,
Ø Seolah-olah,
Ø Seakan-akan,
3. makna denotative dan makna konotatif
Contoh makna denotative:
Ø “jauh” memiliki makna “tidak dekat, memerlukan waktu untuk menjangkau”
Ø “paham” memiliki makna “tahu, mengerti, maksud”
Ø “benar” memiliki makna “sesuai, pas, tidak salah,”
Ø “rumah sakit” memiliki makna “bangunan tempat manusia berobat”
Ø “alquran” memiliki makna “kitab suci agama islam”
Ø “masjid’ memiliki makna “bangunan tempat beribadah umat islam”
Ø “sekolah” meliki makna “tempat mengenyam pendidikan,sebuah institusi tempat manusia belajar”
Ø “guru” memiliki makna “seorang pengajar dalam dunia pendidikan tingkat sd, smp, sma ataupun sederajat”
Ø Setengah” memiliki makna “separo, sebagian”
Ø Sudah memilki makna “telah”
Ø “Murid” memilki makna “seorang anak didik dari sebuah intitusi pendidikan tingkat SD, SMP, SMA, atau yang sederajat”
Ø “rector” memilki makna “yang menduduki jabatan tertinggi dari sebuah fakultas perguruan tinggi”
Ø “asbak’ memiliki makna “tempat menaruh abu rokok”
Ø “piring” memiliki makna “alas tempat makan”
Ø “kantor pos” memiliki makna “tempat atau lembaga yang bertugas dalam layanan jasa surat-meyurat”.
Ø “presiden” memiliki makna “seorang kepala Negara baik laki-laki maupun perempuan dalam sebuah Negara”.
Ø “buku” memiliki makna “tempat yang digunakan untuk menulis terbuat dari kertas”
Ø “merdeka” memiliki makna “tidak terjajah”
Ø “mati” memiliki makna “tidak bernyawa”
Contoh makna konotatif:
Ø “Mantan dan bekas” memiliki makna “mantan memiliki makna lebih tinggi dibandingkan dengan bekas”,
Ø “keras kepala” memiliki makna ‘tidak mau mengalah’,
Ø “najis” memiliki makna “konotasi negative jika dikaitkan dengan dunia islam”,
Ø “langit gelap tiada bintang” memiliki makna “malam”,
Ø “Menyesal” memiliki makna “sebuah perasaan akan adanya sebuah rasa penyesalan tehadap suatu hal”,
Ø “cemburu buta” memiliki makna “kecemburuan yang tidak memiliki dasar”,
Ø “batu sandungan” memiliki makna “sebuah penghalang”,
Ø “gulung tikar” memiliki makna “bangkrut’,
Ø “hidup beratapkan langit” memiliki makna “gelandangan”,
Ø “putih” memiliki makna “tanda kesucian”,
Ø “mawar merah” memiliki makna “tanda cinta”,
Ø “janur melengkung” memiliki makna “telah dipinang”,
Ø “bintang kehidupan’ memiliki makna “seorang kekasih”,
Ø “naik pitam” memiliki makna “emosi yang memuncak”,
Ø “remuk redam’ memiliki makna “sebuah perasaan yang hancur berkeping-keping”,
Ø “kutu buku” memiliki makna “seorang yang gemar membaca buku”.
Ø “buah tangan” memiliki makna “oleh-oleh”
Ø “pungguk merindukan bulan” memiliki makna “mimpi yang tak akan bisa tercapai”
4. Makna konseptual dan makna asosiatif
Contoh makna konseptual:
Ø Tumbuhan memiliki makna “sebuah makhluk hidup yang dapat tumbuh menjadi besar”
Ø “tidur” memiliki makna “memejamkan makna”
Ø “topi” memiliki makna “sebuah pelindung kepala dari panas yang terbuat dari kain”
Ø “almari” memiliki makna “tempat untuk menyimpan segala sesuatu”
Ø “jalan raya” memiliki makna “tempat yang digunakan untuk berkendara”
Ø “kereta api” memiliki makna “kendaraan darat yang jalurnya berupa rel”
Ø “sepeda” memiliki makna “ sebuah alat yang dapat digunakan untuk berkendara dengan cara mengayuh menggunakan pedal”
Ø “matahari’ memiliki makna “tatasurya utama yang menyinari bumi sehingga terjadi adanya siang dan malam”
Ø “burung” memiliki makna “sejenis mamalia yang berkembang biak dengan cara bertelur”
Ø “novel” memiliki makna “sebuah buku yang didalamnnya memuat sebuah cerita tertentu yang memuat gagasan dan pandangan seorang pengarang’
Ø “ladang’ memiliki makna “tempat atau area tertentu yang digunakan petani untuk menanam tanaman yang umumnya tidak memerlukan banyak pengairan”
Ø “kamus” memiliki makna “sebuah buku yang didalamnya memuat kosa kata tentang sesuatu”
Ø “kalah” memiliki makna “tidak berhasil, tersingkir, tersisih”
Ø “Pantas” memiliki makna “sesuai, cocok, serasi”.
Ø “mertua” memiliki makna “orang tua dari suami/ istri”.
Ø “kuliah” memiliki makna “aktifitas kegiatan pembelajaran dalam perguruan tinggi”,
Ø “menteri” memiliki makna “merupakan sebuah cabinet atau suatu lembaga dalam pemerintahan yang bertugas mengatur jalannya pemerintahan dalam sebuah Negara yang berada dibawah kekuasaan presiden”.
Contoh makna asosiatif:
Ø “putih” memiliki makna “kebaikan”,
Ø “Hitam” memiliki makna “kejahatan”,
Ø “hati” memiliki makna “symbol cinta”
Ø “gelap pekat” memiliki makna “masa yang suram”
Ø “duri” memiliki makna “melambangkan luka”
Ø “merah merona” memiliki makna “malu”.
Ø “membuka hati” memiliki makna “memberi harapan untuk bisa membuat seseorang itu mencintai”
Ø “berbaju hitam” memiliki makna “tanda berkabung”.
Ø “bendera putih” memiliki makna “tanda menyerah”
Ø “bendera kuning” memiliki makna “tanda adanya kematian”
Ø “makan hati” memiliki makna “hanya membuat sakit”
Ø “makan garam kehidupan” memiliki makna “sudah banyak mengalami manis pahitnya kehidupan”
No comments:
Post a Comment