Laman

Friday, June 24, 2011

PENGERTIAN MORFEM, KATA, LEKSEM, FRASE, KALIMAT DAN WACANA


    A.       Morfosintaksis. Prof. DR. H. Abdul Muis Badulu, M.S.dan Herman, S.Ag.,
1)      Pengertian morfem
Ø      Akmajian dkk. (1984: 58) menyatakan morfem adalah satuan terkecil dari pembentukan kata dalam suatu bahasa yang tidak dapat diuraikan lanjut kedalam bagian-bagian yang bermakna atau yang dapat dikenal.
Ø      O’ Grady dan Dobrovolsky menyatakan bahwa satuan-satuan bahasa terkecil yang bermakna adalah morfem yang bersifat arbitrer, yang berarti berhubungan antara bunyi dari suatu morfem dengan maknanya sama sekali bersifat konvensional, bukan berakar pada objek yang diwakilinya.
Ø      Menurut Baeur (1987: 13-17) satuan-satuan dasar analisis yang dikenal dalam morfologi adalah morfem.
2)      Pengertian kata
Ø      Menurut Crystal (1980: 383-385), kata adalah satuan ujaran yang mempunyai pengenalan intuitif universal oleh penutur asli, baik dalam bahasa lisan maupun dalam bahasa tulisan.
Ø      Tiga makna utama kata biasanya di bedakan:
a.       Kata adalah satuan yang dapat didefinisikan secara fisik yang dijumpai dalam suatu rentang tulisan (yang dibatasi oleh spasi) atau bicara (di mana identifikasi lebih sulit lagi, tetapi ada petunjuk-petunjuk fonologis unntuk mengidentifikasi batas-batas, seperti kesenyapan atau cirri-ciri jeda). Kata dalam makna ini dirujuk sebagai kata ortografis (untuk tulisan) atau kata fonologis (untuk bicara). Istilah netral yang sering digunakan bagi keduanya adalah bentuk kata.
b.      Ada suatu makna yang  lebih abstrak, yang merujuk kepada factor umum yang mendasari himpunan bentuk yang sama, sperti walk, walks, walking, walked. Satuan kata mendasar itu sering disebut sebagai suatu leksem. Leksem adalah satuan kosakata yang didaftarkan didalam kamus.
c.       Hal ini me3ngharuskan penetapan penetapan bag suatu satuan yang abstrak untuk memperhatikan kata-kata beroperrasi dalam tata bahasa suatu bahasa, dan kata adalah suatu satuan gramatikal dari jenis teoritis yang sama seperti morfem dan kalimat. Dalam analisis hierarkis, kalimat (klausa dan sebagainya), terdiri atas kata, dan kata terdiri atas morfem.
Ø      O’Grady dan Dobrovolsky (1989: 91) menyatakan definisi kata yang paling umum diterima oleh para linguis adalah bahwa kata merupakan suatu bentuk bebas yang terkecil, yaitu suatu unsure yang dapat muncul tersendiri dalam berbagai posisi dalam kalimat.
3)      Pengertian leksem
Ø      Krida Laksana mendefinisikan leksem sebagai berikut ini:
a.       Satuan leksikal dasar yang abstak yang mendasari pelbagai bentuk inflektif suatu kata.
b.      Kata atau frasa yang merupakan satuan bermakna; satuan terkecil dari leksikon.
4)      Pengertian frase
Ø      Pengertian frasa dapat dijelaskan dari dua sudut pandangan, yaitu (1) frasa sebagai suatu fungsi, dan (2) frasa sebagai suatu bentuk. Sebagi suatu fungsi, frasa adalah satuan sintaksis terkecil yang merupakan ppemadu kalimat ((Samsuri, 1985:93). Sebagai suatu bentuk, frasa merupakan satuan gramatik  yang beruoa gabungan kata yang non predikat.
Ø      Keraf (dalam Rusyana dan Samsuri(Ed.) 1978:77) mengatakan bahwa pada prinsipnya frasa adalah satuan yang terdiri dari dua kata atau lebih yang secara gramatikal bernilai sama dengan sebuah kata yang tidak bisa berfungsi sebagai subjek atau predikat dalam kontruksi itu.
Ø      Ramlan (1981: 121) mengemukakan bahwa frasa adalah satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampui batas fungsi.

5)      Pengertian kalimat
Ø      Bloomfield (1933: 170), kalimat adalah suatu bentuk linguitik, yang tidak termasuk kedalam suatu bentuk yang lebih besar karena karena merupakan suatu bentuk kontruksi gramatikal.
Ø      Hockett (11958:199) menyatakan bahwa kalimat adalah suatu konstitut atau bentuk yang bukan konstituen; suatu bentuk gramatikal yang tidak termasuk kedalam kontruksi gramatikal lainnya.
Ø      Lado (1968:  27) menyatakan bahwa kalimat adalah satuan terkecil dari ekspresi lengkap.
Ø      Keraf (1978: 156) menyatakan bahwa kalimat adalah satu bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan, sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap.
Ø      Ramlan (1981: 6) kaliamat adalah satuan gramatikal yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai oleh nada akhir turun atau naik.
Ø      Parera (1982: 14) mengemukakan bahwa kalimat adalah sebuah bentuk ketatabahasaan yang maksimal yeng tidak merupakan bagian dari bentuk ketata bahasaan lain yang lebih besar dan memiliki kesenyapan final yang menunjukkan bentuk itu berakhir.
Ø      Kridalaksana (1984:224), kalimat adalah satuan bahasa yang secara relative berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan baik secara actual maupun potensial terdiri atas klausa.
Ø      Samsuri (1985:53)menyatakan bahwa kalimat adalah untaian yang berstruktuur dari kata.
     B.      Linguistic umum. Abdul Chaer
1)      Pengertian morfem
Ø      Morfem merupakan satuan terkecil yang mempunyai makna.
2)      Pengertian kata
Ø      Kata adalah satuan bahasa yang memiliki satu pengertian; atau kata adalah deretan hurruf yang di apit oleh dua buah spasi, dan mempunyai satu arti.
Ø      Bloomfield memberi sebuah batasan tentang kata, yaitu kata adalah satuan bebas terkecil (a minimal free form) tidak pernah diulas atau dikomentari, seolah-olah batasan itu sudah bersifat final.
Ø      Chomsky menyatakan kata adalah dasar analisis kalimat.
3)      Pengertian frasa 
Ø      Frasa lazim didefinisikan sebagaisatuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif, atau lazim juga disebut gabungan  kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis didalam kalimat.
4)      Pengertian kalimat
Ø      Kalimat adalah susunan kata-kata yang yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap.
Ø      Dalam pelajaran bahasa Arab di Madrasah atau pesantren, mendefinisikan Kalimat adalah lafal yang tersusun dari dua buah kata atau lebih yang mengandung arti, dan disengaja serta berbahasa arab.
5)      Pengertian wacana
Ø      Wacana adalah satuan bahasa yang lengkap, sehingga dalam hierarki gramatikal meruppakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar.

C.      Tinjauan kritis teori morfologi dan sintaksis bahasa Indonesia. DRS. Yan Sehandi Yohanes
1)      Pengertian morfem
Ø      J.S. Badudu (1982: 66) mendefinisikan morfem sebagai bentuk bahasa yang terkecil yang tidak dapat lagi dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lagi.
Ø      Harimurti Kridalaksana (1982: 110) morfem adalah satuan bahasa terkecil yang maknanya secara relative stabil dan yang tidak dapat dibagi atas bagian-bagian bermakna yang lebih kecil.
Ø      Morfem adalah satuan satuan bentuk bahasa yang paling kecil dan mengandung arti, baik yang berupa bentuk bebas maupun berupa bentuk terikat.
2).    Pengertian kata
Ø      M. Ramlan (1980: 12) kata sebagi bentuk bebas yang paling kecil, atau dengan kata lain, setiap satu bentuk bebas merupakan kata.
Ø      Gorys Keraf (1984: 53) kata sebagai kesatuan-kesatuan yang terkecil yang diperoleh sesudah kalimat dibagi atas bagian-bagiannya, dan yang mengandung suatu ide.
Ø      Soetarno (1980: 103) kata didefinisikan sebagai bentuk kesatuan yang terkecil dalam kalimat, yang dapat berdiri sendiri.
Ø      Harimurti Kridalaksana (1982: 76) kata adalah morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas.
3)      Pengertian frase
Ø      Gorys Keraf (1984: 138), frasa adalah suatu kontruksi yang terdiri dari dua kata atau lebih yang membentuk suatu kesatuan.
Ø      Jos Daniel Parera (1980: 35), frase sebagai suatu kontruksi yang dapat dibentuk oleh dua kata atau lebih, tetapi yang tidak mempunyai cirri kontruksi sebuah klausa.
Ø      M. Ramlan (1981; 121) frase sebagai satuan gramatik yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak melampui batas fungsi.
Ø      Henry Guntur Tarigan (1984: 66) frase yakni satuan liinguistik yang secara potensial merupakan gabungan dua buah kata atau lebih yang tidak mempunyai cirri-ciri klausa.
Ø      Frasa merupakan gabungan dua buah kata atau lebih yang menduduki salah satu fungsi atau jabatan dalam klausa.


4).    Pengertian kalimat
Ø      Gorys Keraf (1984: 141) kalimat sebagai satu bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesennyapan sedangkan intonasinya menunjukkan  bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap.
Ø      Jos Daniel Parera (1980; 12) kalimat sebagai sebuah bentuk ketatabahasaan yang maksimal yang tidak merupakan bagian dari bentuk ketatabahasaan yang lain yang lebih besar dan memiliki cirri kesenyapan final yang menunjukkan bentuk itu berakhir.
Ø      M. Ramlan (1981: 6) kalimat sebagai satuan gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang disertai nada akhir turun naik.
Ø      Henry Guntur Tarigan (1984: 68) kalimat yaitu satuan bahasa yang secara relative dapat berdiri sendiri, yang mempunyai pola intonasi akhir dan yang terdiri dari klaussa.

No comments: