Laman

Thursday, August 02, 2012

akalah berjudul “Hubungan antara Sanggar Bahasa dengan Analisis Bahasa dan Pengajaran Bahasa”


BAB I
PENDAHULUAN

  1. A.      Latar Belakang
Sanggar bahasa merupakan kegiatan yang mengkaji, memproduksi, dan mengkreasikan bahasa Indonesia dalam berbagai ragam dan tujuan. Kegiatan tersebut berkaitan dengan bahasa Indonesia, seperti majalah sekolah, majalah dinding, penyuntingan bahasa, kepewaraan, dan pidato.
Secara garis besar, fungsi sanggar bahasa Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua fungsi: (1) sosial, (2) personal atau individual. Sanggar bahasa Indonesia berfungsi sosial: (a) menjadi alat pemersatu warga sekolah, (b) alat berkomunikasi, (c) alat edukatif. Dalam kaitannya dengan fungsi personal individual, sanggar bahasa dan sastra Indonesia berfungsi ekspresif, regulatori, referensial, heuristik, estetik, dan kreatif.
Untuk mengoptimalkan fungsi tersebut, maka diperlukan pembahasan mengenai hubungan antara sanggar bahasa Indonesia dengan analisis bahasa dan pengajaran bahasa sebagai pedoman dasar seorang guru dalam membimbing pelaksaan sanggar bahasa di sekolah. Melalui analis bahasa dan pengajaran bahasa, guru dapat membimbing siswa untuk berkarya dengan memperhatikan kaidah tata bahasa Indonesia dan ejaan yang baik dan benar. Oleh karena itu, kami menyusun makalah berjudul “Hubungan antara Sanggar Bahasa dengan Analisis Bahasa dan Pengajaran Bahasa” sebagai dasar dalam pelaksanaan sanggar bahasa.

  1. B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
a.         Bagaimanakah pengertian sanggar bahasa itu?
b.         Bagaimanakah hubungan antara sanggar bahasa dengan analisis bahasa?
c.         Bagaimanakah hubungan antara sanggar bahasa dengan pengajaran bahasa?

  1. C.      Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini yaitu:
a.         Untuk mendeskripsikan pengertian sanggar bahasa
b.         Untuk mendeskripsikan hubungan antara sanggar bahasa dengan analisis bahasa
c.         Untuk mendeskripsikan hubungan antara sanggar bahasa dengan pengajaran bahasa

BAB II
PEMBAHASAN


  1. A.      Pengertian Sanggar Bahasa
Sanggar bahasa adalah kegiatan yang mengkaji, memproduksi, dan mengkreasikan bahasa Indonesia dalam berbagai ragam dan tujuan. Kegiatan tersebut berkaitan dengan bahasa Indonesia, seperti majalah sekolah, majalah dinding, penyuntingan bahasa, kepewaraan, dan pidato.
Secara garis besar, fungsi sanggar bahasa dapat dikelompokkan menjadi dua fungsi: (1) Fungsi sosial, yakni menjadi alat pemersatu warga sekolah, alat berkomunikasi, dan alat edukatif. (2) Fungsi personal atau individual yakni sanggar bahasa berfungsi ekspresif, regulatori, referensial, heuristik, estetik, dan kreatif.
Ada berbagai tujuan sanggar bahasa yang meliputi aspek kognitif (pengetahuan), psikomotor (keterampilan), dan afektif (sikap). Tujuan ini dibedakan atas jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek sanggar bahasa yaitu membina siswa dan guru beserta warga sekolah lainnya untuk mengetahui dan aktif dalam mengelola kegiatan berbahasa Indonesia, misalnya majalah sekolah, majalah dinding, penyuntingan, kepewaraan, dan pidato. Tujuan jangka panjang sanggar bahasa yaitu sebagai sarana untuk menumbuhkan kreativitas, jiwa mandiri, kritis siswa dan guru beserta warga sekolah lainnya.
Sasaran pengelolaan sanggar bahasa adalah (1) siswa, (2) guru bahasa Indonesia, (3) penutur asli bahasa Indonesia, dan (4) pemakai bahasa Indonesia sebagai bahasa asing. Ruang lingkup kegiatan sanggar bahasa dan sastra Indonesia meliputi kegiatan produksi dan kreasi bahasa dan sastra Indonesia. Adapun materi sanggar bahasa meliputi (1) majalah sekolah, (2) majalah dinding, (3) penyuntingan bahasa, (4) kepewaraan, dan (5) pidato.


  1. B.       Hubungan Sanggar Bahasa dengan Analisis Bahasa
Sanggar bahasa memiliki hubungan yang relevan dengan analisis berbahasa. Pada dasarnya, sanggar bahasa adalah kegiatan yang mengkaji, memproduksi, dan mengkreasikan bahasa indonesia dalam berbagai ragam dan tujuan. Kegiatan tersebut berkaitan dengan bahasa indonesia, seperti majalah sekolah, majalah dinding, penyuntingan bahasa, kepewaraan dan pidato. Wujud kegiatan yang dihasilkan dari sanggar bahasa tersebut dapat menjadi objek analisis bahasa dalam rangka mengevaluasi kualitas bahasa Indonesia yang telah digunakan.
Selain itu, analisis bahasa juga berperan sebagai pedoman dalam pelaksaan sanggar bahasa di sekolah. Seorang guru yang dibekali ilmu analisis bahasa (dari tataran fonologi sampai dengan wacana) akan lebih teliti terhadap kesalahan bahasa serta identik dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dari segi penggunaan kalimat maupun ejaan dan tanda baca. Guru tersebut tentu mampu membimbing siswa dalam sanggar bahasa yang berkualitas.
Penerapan wawasan yang diperoleh dari analisis bahasa dapat mengurangi penyebab terjadinya kesalahan berbahasa dalam ruang lingkup pendidikan di sekolah. Penyebab terjadinya kesalahan bahasa tersebut antara lain:
(a)    Terpengaruh bahasa yang lebih dahulu dikuasai. Ini dapat berarti bahwa kesalahan tersebut disebabkan oleh interferensi bahasa ibu atau bahasa pertama terhadap bahasa kedua yang sedang dipelajari si pembelajar. Dengan kata lain sumber kesalahan terletak pada perbedaan sistem linguistik bahasa ibu dengan sistem linguistik bahasa kedua.
(b)   Kekurangpahaman pemakai bahasa terhadap bahasa yang dipakainya. Kesalahan yang merefleksikan ciri-ciri umum kaidah bahasa yang dipelajari. Dengan kata lain, salah atau keliru menerapkan kaidah bahasa, misalnya: kesalahan generalisasi, penerapan kaidah bahasa secara tidak sempurna, dan kegagalan mempelajari kondisi-kondisi penerapan kaidah bahasa. Kesalahan seperti ini sering disebut dengan istilah kesalahan intrabahasa (intralingual error). Kesalahan ini disebabkan oleh penyamarataan berlebihan, ketidaktahuan pembatasan kaidah, penerapan kaidah yang tidak sempurna, dan salah menghipotesiskan konsep.
(c)    Pengajaran bahasa yang kurang tepat atau kurang sempurna. Hal ini berkaitan dengan bahan yang diajarkan atau dilatihkan dan cara pelaksanaan pengajaran. (Setyawati, 2010: 16) 


  1. C.      HUBUNGAN SANGGAR BAHASA DENGAN PENGAJARAN BERBAHASA
Sanggar bahasa dengan pengajaran berbahasa mempunyai hubungan yang sangat erat. Pengajaran bahasa yang kurang tepat dan kurang sempurna akan mengakibatkan kesalahan-kesalahan bahasa. Kesalahan tersebut akan berdampak pada kualitas hasil dari pelaksanaan sanggar bahasa di sekolah. Selain itu, pengajaran bahasa yang kurang sempurna dan kurang tepat akan menghambat fungsi dari adanya sanggar bahasa.
Sanggar bahasa juga merupakan media bagi guru untuk mengajarkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pengajaran bahasa yang tepat dan sempurna akan menghasilkan sanggar bahasa yang berkualitas. Begitupun juga sebaliknya, sanggar bahasa yang diimbangi dengan pengajaran bahasa yang baik dan benar akan menghasilkan beragam kegiatan yang positif dan berkualitas.
Sanggar bahasa juga memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Fungsi tersebut yakni mewujudkan bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi dan sarana edukatif. Sanggar bahasa yang komunikatif mengakibatkan siswa mudah menerima pengajaran bahasa melalui beraneka ragam kegiatan di dalamnya. Sanggar bahasa berfungsi edukatif karena mampu menjadi wahana pendidikan bagi siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan kebahasaan, sehingga menciptakan situasi pembelajaran yang bermakna.

BAB III
PENUTUP


  • A.    Simpulan
Sanggar bahasa merupakan salah satu tempat bagi siswa untuk mengkaji, memproduksi, dan mengkreasikan bahasa Indonesia dalam berbagai ragam dan tujuan. Kegiatan tersebut berupa penulisan majalah sekolah, majalah dinding, kepewaraan, dan pidato.
Analisis dan pengajaran bahasa memiliki hubungan yang sangat erat dengan sanggar bahasa. Ketiganya merupakan proses yang bertujuan membina dan mengembangkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.


  • B.     Saran
Sebagai calon guru bahasa Indonesia yang nantinya bertugas membimbing sanggar bahasa di sekolah, hendaknya selalu belajar untuk menambah wawasan mengenai hakekat sanggar bahasa dan hubungannya dengan analisis bahasa dan pengajaran bahasa.

DAFTAR PUSTAKA

Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: Teori dan Praktik. Surakarta: Yuma Pustaka
Siswanto, Wahyudi dan Roekhan. 1991. Teori Kesusastraan: Sebuah Pengantar. Malang: JPBSI, FPBS, IKIP Malang
http://pustaka.ut.ac.id/website/

No comments: